Nama wisata ini berada di kabupaten ciamis jawa barat. Tepatnya di jln. Raya ciamis – Banjar km. 3,5 Dusun Timbangwindu, blok ciluncat RW. 08 Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 – 15 menit perjalanan dari pusat kota tatar galuh ciamis, baik itu menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum.
Adapun nama ini direalisasikan atas dasar nama lokasi ini sendiri dimana terdapat arti kata yang asli agar lebih mudah dikenali dan dipahami oleh semua. Dari konsep penamaan ini yaitu :
- KAMPOENG WISATA : terdapat ejaan huruf “U” jadul dimana untuk menyebut kata “U” harus ditulis huruf “O” dan “E”. disini ada kesan bernostalgia ke tempo lama. Dengan penambahan kata wisata, bahwa kampoeng ini sangat diperbolehkan sekali untuk dikunjungi oleh siapapun dari manapun.
- TAMAN : dengan konsep taman, halaman yang tertata, bersih, asri, terawat.
- SITU ARJAN : mungkin dengan adanya dua kata ini bagi sebagian banya orang menjadi bertanya – tanya, mana “SITU” – nya? ( Situ : Volume air yang cukup luas dan banyak seperti danau kecil). Ya dahulu disini memang ada sebuah situ, namun seiring berjalannya waktu situ ini dikonversi menjadi lahan pertanian ( sawah) oleh pemilik/yang menggarap lahan. Sedangkan nama “ARJAN” sampai saat ini kami masih mencari tahu kebenaran asal – muasalnya. Mungkin sebagian ada yang sudah mengetahui namun belum berani memproklamirkannya karena kejelasannya yang belum pasti. Barangkali sahabat sekalian ada yang tahu persis?. Kita lanjut ke kata waterjump;
- WATERJUMP : Water = air ; Jump = loncat, lompat. Yang artinya AIR LONCAT (bahasa), CILUNCAT (Sunda). Ciluncat adalah nama kampung ini sendiri dimana lokasi wisata ini berada disini.
Seperti itulah arti dari penamaan lokasi wisata ini terbentuk.
Kampoeng wisata waterjump diresmikan tanggal 1 september 2019, ide atau gagasan atas terwujudanya wisata ini dari dasar pemikiran para pemuda warga ciluncat yang tujuan utamanya untuk kemajuan warga sekitar pada khususnya juga masyarakat luas secara umum dari segi ekonomi.
Alhamdulillah ide ini sangat di apresiasi dan didukung oleh seluruh warga ciluncat. Berlanjut ke tahap yang serius, namun dengan pembawaan yang lebih tenang dalam memulai proses penggarapan lahan tersebut satu – persatu warga seolah mendapati porsinya masing – masing dalam peranan ini dengan potensi, bakat, keterampilan, keahlian pribadinya, semisal, ketika proses pembabadan lahan ada yang ahli menggunakan mesin pemotong rumput, ada yang menggunakan golok, parang, cangkul, sebagian lagi mengumpulkan rumput dengan tangan kosong, termasuk kaum ibu – ibu yang dengan sukarela memberikan “SUSUGUH” kepada semua yang ikut bekerja dalam proses pembersihan lahan yang memang awalnya banyak ditumbuhi ilalang juga rumput liar. Masih panjang cerita ketika kami berproses. Yang kami pahami saat itu adalah kebersamaan, kekompakan yang utama. Disanalah jiwa kegotong – royongan kami terekspose dengan sebenarnya.
Dalam proses pengerjaan ini bukan berarti semuanya tertuang hanya dengan tenaga, ya disini kami harus membeli semen, pasir, bambu, dll. Kemudian semua bermusyawarah kembali, dengan alhasil demi kelanjutan proses pembangunan dan pengembangan ini didapat dari “iuran warga” atau “perelek” mingguan dengan nominal Rp. 2.500,- / orang dari warga ciluncat, adapun yang memberi lebih, ada juga dengan beras.
Sampai saat ini kampoeng wisata waterjump masih berjalan dengan tiket yang cukup murah yaitu hanya 2.500 rupiah saja, untuk parkir motor Rp. 2.000, sedangkan untuk parkir mobil ditarif Rp. 5.000.
Wahana yang tersedia saat ini ada beberapa gazebo/saung untuk makan bersama atau BOTRAM (sunda), terus ada banyak spot photo yang cukup menarik, dengan background alam yang sejuk, karena disini juga ada muara sungai, (sungai cileueur dan sungai cijantung) ketika memasuki musim kemarau airnya lebih dangkal dan jernih, cukup aman untuk anak-anak bisa berenang di sungai tapi tetap harus dalam pengawasan orang dewasa.
Ketika musim penghujan tiba, kami pihak pengelola sangat tidak menganjurkan kepada setiap pengunjung untuk berenang di area sungai, agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Akan tetapi ketika volume air tidak begitu besar, disini ada ke-Asyikan tersendiri bagi pengunjung yang suka berolahraga yang memacu adrenalin, ya kami menyediakan wahana “PAPALIDAN” atau river tubing menggunakan ban dalam mobil truk, dengan menggunakan alat safety seperti rompi pelampung dan helm. Bagi pengunjung yang ingin mencoba ini tetap dipandu/ dibarengi oleh tim kami. Untuk biaya papalidan ini ada biaya ekstra sekitar 15.000an saja.
Disamping untuk kegiatan wisata, lokasi ini juga sangat mendukung dan pernah di gunakan untuk berbagai macam acara, semisal reuni-an, kopdar, acara ulang tahun, syuting film pendek, karaoke, berbagai macam perlombaan ibu2 kader PKK, sekolah out-door, bahkan photo pra-wedding. Untuk biaya nya pun bisa di negokan kepada pengelola
Sebenarnya ketika di awal peresmian wisata ini terdapat juga wahana “bermain anak” dan “flying fox” berkat kerjasama dengan pihak lain dengan system bagi hasil, sayangnya ketika pandemic covid-19 kerjasama ini harus terputus. Ya dengan ditutupnya seluruh lokasi wisata dalam pencegahan penyebaran virus covid-19 otomatis tidak ada penghasilan/pendapatan sama sekali, dengan sangat terpaksa dua wahana ini harus dicopot/dibongkar karena akan malah berakibat kerusakan pada alat tersebut jika tidak digunakan.
Kini geliat pengunjung mulai berangsur normal, karena ciamis dinyataka sebagai zona hijau, namun tetap dengan kesadaran protocol kesehatan harus tetap dipatuhi. Saat inipun yang berkunjung kewisata ini 90% berdomisili di kabupaten ciamis.
Kampoeng wisata taman situ arjan waterjump semakin banyak dikenali masyarakat luar dengan cara kenvensional dari mulut ke mulut juga banyak terekspose di media social seperti facebook ( KAMPOENG WISATA WATERJUMP) halaman resminya, instagram, youtube. Bahkan profil kami telah dimuat oleh DETIK.COM. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami ketika mulai dikenali, photo2 lokasi kami yang banyak di unggah oleh para pengunjung.
Kontak / Media Sosial Kampoeng Wisata Taman Situ Arjan Waterjump: Facebook