You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Desa Pamalayan
Logo Desa Pamalayan
Pamalayan

Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis, Provinsi Jawa Barat

Waspada Cuaca Ekstrem Di Masa Pancaroba

Administrator 22 September 2020 Dibaca 473 Kali
Waspada Cuaca Ekstrem Di Masa Pancaroba

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan agar warga waspada atas adanya hujan dnegan intensitas tinggi yang berlangsung selama pancaroba. 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto meyatakan peringatan itu kembali ditegaskan setelah BMKG merilis Peringatan Kewaspadaan Selama Pancaroba menjelang masuknya  Musim Hujan 2020/2021 pada awal September lalu. 

"Sebagaimana rilis yang telah kami sampaikan pada tanggal 7 September 2020 yang lalu, perlu disampaikan kembali bahwa kewaspadaan terhadap hujan dengan intensitas tinggi tetap perlu terus ditingkatkan," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/02/2020). 

Menurut Guswanto, pada tanggal 21 September 2020 telah terjadi banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang diakibatkan oleh kejadian hujan lebat.  Curah hujan intensitas tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam (15.00-19.00 wib) teramati di Citeko. 

"Hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin  (konvergensi). Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat," jelasnya.

Berkaitan dengan kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jawa Barat  sebelum terjadinya banjir bandang pada tanggal 21 September 2020 sebanyak 5 kali mulai dari jam 13.45 WIB hingga 22.50 WIB. 

"Potensi hujan lebat yang terjadi pada siang/sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, sehingga masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi genangan," ujarnya.

BMKG telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020, dimana diprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-Nopember 2020.

"Selama bulan September-Oktober ini, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia, dimana kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat," jelasnya.

Pada masa peralihan musim ini, Deputi Meteorologi BKMG menyatakan perlunya kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.

BMKG memprediksikan dalam periode sepekan kedepan, hujan dengan INTENSITAS LEBAT yang dapat disertai kilat/petir berpotensi terjadi di wilayah sebagai berikut:

Periode 22-24 September 2020 : 

  • Aceh,
  • Sumatera Utara,
  • Sumatera Barat, 
  • Riau, 
  • Jambi,
  • Sumatera Selatan,
  • Lampung,
  • Jawa Barat,
  • Jawa Tengah,
  • Jawa Timur,
  • Kalimantan Barat, 
  • Kalimantan Tengah, 
  • Kalimantan Timur, 
  • Kalimantan Selatan,
  • Kalimantan Utara, 
  • Sulawesi Utara,
  • Gorontalo, 
  • Sulawesi Tengah,
  • Sulawesi Barat,
  • Sulawesi Selatan,
  • Maluku, 
  • Maluku Utara, 
  • Papua Barat, dan
  • Papua.

 

Periode 25-28 September 2020 :

  • Aceh,
  • Sumatera Utara,
  • Sumatera Barat, 
  • Riau, 
  • Jambi,  
  • Sumatera Selatan, 
  • Bengkulu, 
  • Kep. Bangka Belitung,
  • Lampung,
  • Banten,
  • Jawa Barat, 
  • Jawa Tengah,
  • Kalimantan Barat, 
  • Kalimantan Tengah, 
  • Kalimantan Timur ,
  • Kalimantan Utara,
  • Sulawesi Utara, 
  • Gorontalo, 
  • Sulawesi Tengah, 
  • Sulawesi Barat,
  • Sulawesi Selatan,
  • Sulawesi Tenggara,
  • Maluku, 
  • Maluku Utara, 
  • Papua Barat, dan
  • Papua. 

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. "Puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," paparnya.

BKMG menyediakan layanan informasi cuaca terkini selama 24 jam melalui call center 021-6546315/18; laman website http://www.bmkg.go.id; media sosial @infoBMKG; aplikasi iOS dan android "Info BMKG" serta dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. 

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 1.517.107.232,00 Rp 1.889.895.449,00
80.27%
Belanja
Rp 965.898.285,00 Rp 1.572.496.954,00
61.42%
Pembiayaan
Rp -317.398.495,00 Rp -317.398.495,00
100%

APBDes 2025 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp 16.365.980,00 Rp 16.341.500,00
100.15%
Hasil Aset Desa
Rp 87.200.000,00 Rp 121.700.000,00
71.65%
Dana Desa
Rp 1.017.280.000,00 Rp 1.017.280.000,00
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 14.923.549,00 Rp 67.251.549,00
22.19%
Alokasi Dana Desa
Rp 380.805.000,00 Rp 534.822.400,00
71.2%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp 0,00 Rp 130.000.000,00
0%
Bunga Bank
Rp 532.703,00 Rp 2.500.000,00
21.31%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 471.152.285,00 Rp 724.156.954,00
65.06%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 464.646.000,00 Rp 722.755.500,00
64.29%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp 21.100.000,00 Rp 60.517.000,00
34.87%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp 0,00 Rp 47.067.500,00
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 9.000.000,00 Rp 18.000.000,00
50%